Rabu, 25 September 2013

UH TIK

 Pacaran Dan Kualitas Remaja jaman sekarang

 

Pacaran zaman ini telah mengalami jauh pergeseran, dari segi makna maupun aktivitas. Di zaman saya dulu dan zaman Jauh di belakangnya, pergaulan antara lawan jenis sangat di jaga, orang tua menjaga anak-anaknya dengan nilai dan moral, walau terpisah jauh anak-anak bisa mandiri dan menjaga diri demikian pula menjaga malu. Namun zaman ini, sebagian besar remaja-remaja kita tak mampu lagi menjaga diri, bahkan membuat malu. Betapa banyak kasus perzinahan terajdi dan hamil di luar nikah dengan alasan suka sama suka dan cinta nafsu. Mereka seolah-olah merasa bangga berzina karena di lakukan bersama orang yang di cintainya alias pacar.
Yang membuat miris adalah pelakunya dominan remaja sekolah formal, mulai dari usia SMP hingga Perguruan tinggi. Berikut data-data real lembaga survei:
Jakarta, (tvOne).
Sekitar 62 persen remaja di Indonesia sudah tak perawan, hal tersebut berdasarkan hasil penelitian Komisi Nasional Perlindungan Anak. Bahkan, menurut data tersebut sepertiganya telah melakukan praktik aborsi.
Komisi Nasional Perlindungan Anak, Hikmah mengungkapkan remaja putri SMP tercatat 62,7 persen sudah tidak perawan. Sedangkan 21,2 persen dari para ramaja putri tersebut mengaku pernah melakukan aborsi. Menurut data tersebut, perilaku seks bebas remaja tersebar hampir merata di kota dan di desa dengan ekonomi kaya dan miskin.
detikcom – Yogyakarta, Apa yang salah sehingga 97,05% mahasiswi Yogyakarta hilang kegadisannya? Menurut psikolog sosial asal UGM, Mohammad As’ad, hal itu terjadi karena suasana kos-kosan yang mendukung, tanpa kontrol. Karena itu, guna mengatasinya ya perlu dilakukan pengawasan pengelolaan kos-kosan.
Data -data tersebut diatas hanyalah sekelumit fakta, yang belum tersurvei masih jauh labih banyak. Lembaga Pendidikan Formal hari ini bukan  lagi menjadi lembaga yang di segani sebagai tempat belajar,namun menjadi ladang perjamuan pergaulan bebas.
Mari kita rasakan sebagai guru hari ini dengan menengok kita dahulu ketika menjadi siswa. Kita dulu , sangat menghormati guru, namun sekarang siswa, jauh dari itu, ibarat ayam potong, jangnkan daging, tulangnya pun lemah. Sebagian siswa hari larut dalam dunia hedonis, sisi intelektual, spritual dan akhlah lemah. Sebagian kecil yang sangat sedikit dari mereka yang mampu memberi perubahan dengan prestasi namun belum mewakili dan menutupi kerusakan remaja hari ini. olehnya itu, mari sebagai pendidik, senantiasa kita memberi penyadarann dengan kontinu kepada generasi agar mampu memfilter diri mereka dari fitnah zaman dan menjadi pelopor perubahan ke dpan dengan  peradaban cerah dengan spritual, akhlak dan intelektualyang cerdas nan bijak. Sekian.
sumber : http://guraru.org/guru-berbagi/pacaran-dan-kualitas-remaja
               http://blogtik-smppigo.blogspot.com
pendapat saya :  
                 saya tidak setuju dengan pergaulan remaja yang makin hari makin rusak hingga para guru di sekolah yang megawasinya pun sampai kewalahan .
harusnya kita sadar bahwa pergaulan seperti itu akan membahayakan generasi selanjutnya .
sekian pendapat saya .
                  Nafsu banyak melanda anak muda Indonesia. Penyebab terjadinya pornoaksi adalah internet. Internet seharusnya tidak untuk membuka situs porno. Internet seharusnya lebih ke pelajaran. Situs-situs porno di internet lebih baik di hapuskan dari pada mempengaruhi pemuda Indonsia.Banyak orang yang melakukan aborsi, lebih baik di adopsikan kepada orang lain
                  menurut komnas perlindungan anak Remaja pernah melakukan hubungan seks pranikah
  • 62,7  %  siswi pernah melakukan
  • 21,2   %  remaja pernah aborsi
  • 93,7   % remaja SMP SMA pernah melakukan ciuman  & oral seks
  • 97     %  remaja pernah menonton film porno                                                                              Untuk Pemuda (siswa/siswi) yang pernah melakukan, jangan putus asa akan apa yang pernah dilakukan . sekian dan trima kasih :) :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar